السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DI SOLUSI SEMUA MASALAH, SEMOGA BERMANFA'AT UNTUK ANDA...!!!

MENYELESAIKAN KONFLIK DAN MEMELIHARA PERDAMAIAN

Perspektif penyelesaian konflik pada dasarnya adalah resolusi konflik dan yang berkembang lebih tinggi adalah manajemen konflik. Manajemen konflik dapat dilakukan melalui proses dinamisasi kelompok, jika metode penyelesaian konflik dan pemahaman akan konflik sudah dikuasai oleh seseorang, khususnya para pemimpin. Kemampuan mengenali dan mengelola konflik pada jaman modern seperti sekarang adalah kebutuhan mutlak, karena masyarakat semakin berkembang dengan nilai dan kepentingan yang saling bersaing satu sama lain. Di samping itu, kemajuan teknologi komunikasi dan informasi menyebabkan informasi, pesan, gagasan dapat berkembang secara cepat ke seluruh dunia.
Jika yang disalurkan adalah informasi yang positif tentunya tidak akan menimbulkan masalah, namun jika pesan yang disebarluaskan berisi kebencian maka tentunya akan bisa memperluas wilayah konflik itu sendiri.
Bahkan pesan yang nampaknya netral, misalnya pesan yang bersifat konsumerisme, jika diterima oleh kelompok yang mapan secara ekonomi tentu mengenai sasaran tetapi jika diterima juga oleh masyarakat yang berada dalam himpitan kesulitan ekonomi maka akan potensi untuk menghasilkan konflik struktural yang ditransformasikan dari kesulitan ekonomi tersebut.
Ketrampilan pemimpin dalam mengelola konflik bukan saja untuk bermanfaat untuk menyelesaikan masalah, tetapi juga dalam rangka membawa perubahan melalui organisasinya yaitu dengan memperkuat kehidupan masyarakat yang damai.
Konflik sering pula dipandang sebagai konsekuensi logis dari hakekat manusia yang memiliki kemampuan berpikir, menentukan pilihan dan kepentingan. Konflik dengan demikian bisa menjadi mekanisme alami bagi manusia untuk mengembangkan diri pribadi maupun kebudayaan masyarakat. Karena dengan adanya konflik, maka perbedaan cara pandang maupun kepentingan menjadi jelas dan lahirlah pemahaman baru antar manusia. Bila perbedaan-perbedaan itu bisa dipahami dan diterima, maka lahirlah nilai dan budaya baru yang lebih lengkap bagi kepentingan masyarakat dimana konflik itu terjadi.
Namun pada sisi lain, konflik juga mengandung potensi untuk mengganggu kebersamaan hidup manusia dan merusak, jika tidak ditangani secara baik. Konflik bisa menimbulkan dampak buruk, mulai dari tingkat paling ringan seperti munculnya rasa tidak senang antar individu, hingga akibat paling buruk berupa pertikaian terbuka yang memakan korban jiwa dan kerusakan.
Untuk menyelesaikannya, maka konflik harus dihadapi dan tidak boleh dihindari. Penghindaran atas konflik tidak akan menyelesaikan masalah, bahkan akan menumpuk masalah menjadi bertambah banyak seiring dengan waktu dan meledak pada waktu yang lain dengan kerugian yang lebih besar.
Dalam penyelesaian konflik, terdapat berbagai gaya penyelesaian yang dapat digolongkan menjadi empat kelompok utama sebagaimana bagan di bawah ini:

• Accommodating Styles: dilakukan untuk menangkan pihak lawan atau karena pihak lawan mengintimidasi.
• Competing styles: win-lose. Hasil ditentukan oleh apa yang diperoleh, salah satu pihak terus menuntut agar memperoleh yang diinginkannya. Relasi antar para pihak
tidak dipentingkan dalam keadaan ini.
• Avoiding Styles: salah satu pihak tidak ingin terus terlibat dalam masalah, berusaha mengalihkan masalah, atau menghindari pembahasan masalah sama sekali.
• Collaborating styles: para pihak memandang relasi di antara mereka lebih penting ketimbang masalah dan memilih bekerja sama dalam menyelesaikan masalah mereka sehingga menghasilkan cara bersama.
• Compromise/kompromi: kedua pihak berkompromi dengan mengurangi tuntutan dan perolehannya masing-masing.
Dari gambaran di atas dapat dipahami bahwa penyelesaian konflik dapat dilakukan oleh para pihak yang berkonflik. Perbedaan di antara mereka diselesaikan oleh mereka sendiri. Pihak lain dibatasi keterlibatannya, karena pihak-pihak di dalam
konflik lebih memilih untuk memelihara hubungan yang telah dibangun bersama dan konflik menjadi tidak mudah untuk memutus hubungan yang telah terjalin. Namun ada situasi dimana Pihak ketiga harus ikut menyelesaikan konflik karena dalam kenyataannya, tidak semua pihak dapat menyelesaikan konfliknya sendiri. Konflik yang telah mengakar lama, meluas ke berbagai pihak, menimbulkan kerugian besar dan memakan banyak korban akan menimbulkan kompleksitas tersendiri untuk bisa diselesaikan sendiri oleh pihak-pihak yang berkonflik. Para pihak telah diserap masuk dalam pusaran konflik dan tidak mampu untuk berkomunikasi secara baik satu
dengan lainnya. Dalam keadaan seperti ini diperlukan kehadiran pihak ketiga yang membantu mencari jalan penyelesaiannya. Selain itu diperlukan pula sistem pendukung yang dapat melahirkan lingkungan yang kondusif bagi penyelesaian konflik.
Title : MENYELESAIKAN KONFLIK DAN MEMELIHARA PERDAMAIAN
Description : Perspektif penyelesaian konflik pada dasarnya adalah resolusi konflik dan yang berkembang lebih tinggi adalah manajemen konfl...

Post Comment

Entri Populer